Handling adalah
suatu kegiatan yang dilakukan untuk membuat gerakan hewan dibatasi, sehingga tidak sulit penanganannya
tetapi hewan masih dapat begerak. Penanganan
(handling) pada ternak sapi harus dikerjakan dengan terampil. Dalam hal ini,
dukungan pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara penanganan, misalnya cara
menggunakan tali atau tambang, cara mengikat, serta cara menggunakan alat –
alat, perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini penting sebab pananganan ternak
sangat jauh berbeda dengan penanganan ternak unggas ataupun ternak domba.
Ternak sapi adalah ternak besar, memiliki tenaga yang lebih kuat daripada
manusia, memiliki tanduk yang berbahaya bagi keselamatan orang yang akan
menangani, mempunyai sifat suka menendang, serta memiliki tubuh yang berlipat
ganda beratnya dibadingkan dengan peternaknya sendiri.
Beberapa hal yang perlu
diperhatiakan adalah sebagai berikut :
•
Perlu diusahakan datang dari arah depan ternak secara
perlahan-lahan sehingga ternak bisa melihat kedatangan kita dan tidak terkejut.
•
Memperlakukan ternak dengan halus, sehingga ternak
tidak merasa takut.
•
Selanjutnya bila ada tali pengikatnya, dekatilah
ternak secara pelan-pelan dan usahakan bisa memegang talinya. Kemudian
tenangkan ternak dengan cara menepuk-nepuk tubuhnya.
•
Tidak
membuat ternak kaget bila ini terjadi maka ternak akan merasa terancam dan akan
melindungi dirinya dengan meyerangpeternk yang ada didekatnya
•
Jangan langsung
menggiring ternak pastikan ternak mengetahui tujuan kita misal kita akan
menggiring ternak tersebut ke ruangan milking
•
Biarkan
ternak nyaman dengan kedatangan dan perlakuan kita agar ternak tidak merasa
terancam
Salah satu tujuan
dilakaukan handling pada sapi perah adalah seleksi.Dalam hal ini handling yang
dilakukan yaitu menuntun dan menggiring sapi.
.
A.
Menuntun
Ternak
Dalam
menuntun ternak memerlukan teknik yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut :
1. Cara menunutun sapi dewasa yang jinak
Ternak sapi yang jinak dapat dituntun tanpa
menggunakan tali – temali, yaitu dengan cara menarik hidungnya ke atas. Tangan
kanan mencengkram sekat hidung (septum nasal) sapi. Caranya,
ibu jari dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kanan, sedangkan telunjuk dimasukkan
ke lubang hidung sapi sebelah kiri. Tangan kiri memegang tanduk atau telinga
sapi tersebut dengan erat dan menuntunnya secara perlahan-lahan dan bila ternak
sudah mulai berjalan maka kita menuntunya kearah atau jalan yang akan kita tuju
2. Cara menunutun sapi muda yang jinak
Cara menunutun sapi yang lebih muda dan juga
jinak (pedet atau heifer muda) cukup mudah. Tangan kanan
mencengkram dagu (bagian bawah mulut) sapi, sedangkan tangan kiri memegang erat
tanduk atau telinga sapi.dan pastikan ternak tersebut benar-benar akan
mengikuti perintah kita untuk menuntunya.biasanya pedet sering bermain dengan
peternak.misal walaupun sudah jinak tetap memiliki rasa beronta yang kuat
3. Cara menunntun sapi dewasa yang agak ganas
Cara menuntun ternak sapi yang telah dewasa dan
agak ganas memerlukan penanganan dengan bantuan tali atau tambang yang
ditusukkan atau di tendok melalui sekat hidungnya. Penusukkan sekat
hidung sapi dewasa umumnya dilakukan dengan menggunakan tang penusuk
hidung ( nose punch) yang telah diolesi antiseptik terlebih
dahulu untuk menghindari infeksi. Setelah sekat hidung sapi berlubang, dipasang
cincin bertali untuk menuntun ternak sapi tersebut dan jangan sampai tangan
kita memegang tali erat-erat apabila ini dilakukan dan terjadi kejadian yang
tidak diingikan seperti sapi tersebut memberontak secara berlebihan dan kita
tidak mampu mengontrolnya karena kita kalah tenaga mak ktadapat melepaskannya
dengan mudah apalgi tangan kita dililitkan di tali pengikat pada tali sambungan
keluh tersebut
Ketika tali ditarik, sapi akan merasa kesakitan
sehingga sapi kan mengikuti denagan patuh kemana saja sapi tersebut dituntun.
Lama – kelamaan setelah terbiasa, apabila tali pengikat hidungnya dipegang
(meskipun tanpa ditarik terlebih dahulu) d\sapi akan segera bergerak mengikuti
si penunutun.
Cara lain untuk penarikan hidung ternak sapi
adalah dengan menggunakan penarik hidung (nose lead). Sekat hidung sapi
tidak perlu ditusuk. Alat penarik hidung ini cukup dipasangkan. Kunci yang
ketat pada alat ini akan menekan hidung sapi sehingga sapi dapat ditarik. Alat
ini digunakan untuk menarik sapi agar terdongak ke atas, misalnnya pada saat
sapi akan disuntik atau intravena atau diperiksa atau dipotong
kukunya.
4. Cara menuntun sapi tanpa bantuan tali
Cara selanjutnya untuk menuntun ternak sapi
tanpa menggunakan alat penarik hidung atau di tendok yaitu hanya dengan
menggunakan tali. Penanganan atau penuntunan dengan cara ini bersifat sementara
saja, dilakukan hanya pada saat dipelukan dengan pengikatan pertama melalui
leher sapi.
Pengikatan leher perlu dipelajari dan
diperhatikan dengan seksama. Pengikatan ujung tali sebaiknya tidak mudah lepas
atau tidak membahayakan sapi yang diikat. Pengikatan ujung tali yang tidak
benar akan mengakibatkan leher sapi tercekik.
Pengikatan leher harus longgar, ujungnya harus
terikat ketat tetapi harus mudah dilepaskan kembali. Setelah leher sapi diikat,
tali diputar untuk mengikat bangus (bagian mulut dan hidung). Sapi dengan erat.
Tali diputarkan dan diikatkan tepat di atas hidung sapi, kemudian dilingkarkan
ke bagian dagu. Dengan demikian, apabila sapi dituntun atau ditarik, tali
tersebut akan mengikat dengan erat.dan bila sapi tidak mau jalan maka jangan
tarik secara kuat bagian tali tersebut bila terjadi seperti ini maka tepuk
bagian pinggang secara bertahap hingga sapi mau berjalan dan bila sapi tetap
tidak mau jalan maka tangkap ekor sapi dan gerakkan ekor secara patah-patah
maka sapi perlaan-lahan akan mulai berjalan karena cara menggerakkan ekor sapi
secara patah-patah adalah menyakiti sapi tapi jangan lakukan cara ini bila cara
menepuk bagian punggung sapi sudah mulai berjalan karna cara mengerakkan ekor
adalah cara terakir.
B.
Menggiring
Ternak
`Kuda sangat efektif
untuk menggiring sapi, sebab kuda lebih tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat
pula digunakan untuk menolong menggiring sapi, seperti pada penampungan sapi
yang tingkat arausalnya tinggi karena suasana gaduh yang mengejutkan. Tidak
satupun kuda atau anjing tidak digunakan pada sapi-sapi yang bersama dengan anaknya,
karena pendekatan secara tenang adalah tindakan yang lebih baik.Diluar negeri
seperti Selandia Baru Sepeda motor digunakan menggiring sapi dan domba. Sekali
sapi telah terlepas dari kelompoknya, maka akan sukar untuk menyatukan lagi.
karena sapi tersebut akan segera belajar bahwa sapi tersebut dapat melarikan
diri.Mustering terbaik dilakukan pada kondisi hari yang sejuk dan
ketika pandangan baik, sapi mungkin lebih baik ditangani setelah periode
merumput yang panjang (sore hari) dan persiapan rute baik untuk menghasilkan
yang baik.
C.
Pergerakan di Yard (Halaman
Kandang)
Sapi lebih baik
dikendalikan ketika telah diistirahatkan pada suatu tempat setelah penggiringan
atau setelah cukup waktu untuk mengenal lingkungannya yaitu yard. Biasanya
kurang lebih 30 menit sudah cukup untuk sapi-sapi diistirahatkan didalam
yard.Paling sedikit dua orang handler diperlukan untuk menangani rutin yang
memuaskan pada sapi potong di yard.
Ketika bekerja
dikandang diharuskan memakai sepatu boot yang terbuat dari kulit atau karet
dengan memakai pelindung ujung jari kaki. Pelindung pada ujung jari kaki
berguna untuk melindungi jari-jari kaki dari injakan sapi. Tindakan lain yang
baik adalah melepaskan jam tangan dan menggulung baju setinggi mungkin. Celana
panjang yang terbuat dari bahan tebal cukup baik untuk melindungi kaki anda
dari tendangan sapi atau terjepit pada pagar.
Pada beberapa tempat
dari yard, sapi biasanya bergerak lebih baik dalam satu arah dari pada lainnya.
Suatu cara yang baik untuk selalu menjaga komunikasi dengan ternak adalah
ketika sapi tersebut digerakkan. Bahkan hal tersebut berarti akan menyelamatkan
penampilan dan posisi anda. Gerakan-gerakan yang mengejutkan atau membingungkan
sapi menyebabkan sapi tersebut menendang
Saat berada dekat dengan
sapi, posisi handler dengan bahu sapi dapat dipengaruhi gerakannya.
Bayangkanlah suatu garis yang melintang pada ternak melalui bahaya yang menjadi
titik imbang (point of balance).Pergerakan ke belakang garis menyebabkan
sapi bergerak kearah depan dan sebaliknya. Dari depan sapi, dapat membelokkan
sapi ke sisi samping dengan gerak kesalah satu sisi pada garis yang dibayangkan
melalui tengah tubuh ternak secara memanjang. Hal ini secara mudah dilakukan
dari belakang dimana posisi akan berada pada blind area
.Posisi
kepala merupakan suatu indikasi yang baik guna mengetahui ke arah mana seekor
sapi akan bergerak. Sapi-sapi akan melihat pada arah yang mana kira-kira akan
bergerak.
Tingkatkan kekuatan
yang menggerakkan sapi dengan sosok profil tubuh akan lebih berhasil, jika
menggunakan bendera tongkat atau pipa paralon ketika menggunakan bendera, tongkat atau pipa paralon, satu dari
masing-masing tangan memberi kontrol pada suatu tempat yang lebih besar,
seperti sebuah batang yang lebar
.Untuk mengurangi kekuatan
dalam menggerakkan sapi yaitu dengan cara menurunkan bendera. Tongkat atau pipa
putarlah dengan posisi menyebelah sapi. Hal ini
diperlukan guna mengurai tekanan.
Mungkin karena permukaan
atau tempat yang lebih luas dengan menggunakan bendera, sapi akan berjalan
mundur lebih cepat dari pada menggunakan tongkat atau pipa paralon. Bendera
yang dikibarkan didepan sapi akan menyebabkan sapi bergerak mundur. Bendera
yang digunakan umumnya terbuat dari bahan yang berat, karena jika bendera
terbuat dari bahan yang ringan maka akan mudah terterpa oleh angin dan
berkibar, sehingga meningkatkan arausal sapi secara berlawanan.
Muka memar pada sapi
disebabkan oleh benturan seekor sapi dengan pipa paralon. Memar akan menurunkan
kualitas karkas, sehingga harus dibuang. Hal ini mengakibatkan hilangnya atau
kurangnya pendapatan akibat dibuangnya daging. Guna mengurangi memar akibat
dari benturan tongkat atau pipa, disarankan untuk cenderung menggunakan
bendera. Sodokan atau tonjokan pada sapi setelah bergerak pada arah lurus tidak
perlu dan berbahaya. Sodokan atau tonjokan akan meningkatkan arausal yang
mengakibatkan sapi menendang dan menanduk.
Memakai kejutan listrik
pada sapi akan dipertimbangkan dalam keadaan ekstrim. Pemakaian yang berlebihan
pada sapi menggunakan kejutan listrik akan mengacaukan sapi. Ada juga bahaya
lain untuk handler yaitu bila sapi menendang atau menyerangnya.Pemakaian
pada keadaan ekstrim memberikan kesan bahwa desain dari fasilitas perlu
peningkatan.
Desain yang baik dari
yard membuat handling menjadi mudah dan aman baik bagi ternak maupun peternak.
Sudut yang tajam harus dihindari dan harus mudah untuk seorang handler
menghindari dalam keadaan darurat, maka diperlukan ide guna menyediakan celah
harus kurang lebih mempunyai lebar 30 cm, sehingga cukup lebar untuk lebih
mempunyai lebar 30 cm, sehingga cukup lebar untuk seorang handler melewatinya
secara tepat.Pada situasi- situasi seorang handler akan ditanduk atau ditendang,
kehadiran pengurangan suatu kekuatan profil dan menghindari dari posisi yang
mudah diserang seperti berdiri menyampingkan dari ternak adalah penting,
seperti ketika melakukan darfting pada suatu gerbang.Dengan berdiri menyamping
pada sapi, maka ketika sapi-sapi bergerak melewati dan mendesaknya, tindakan
melakukan rol pada permukaan pagar bersama sapi merupakan tindakan gunakan
mengurangi cedera.Kapan bekerja dekat dengan sapi, putarlah tubuh di sisinya
guna menghindari tekanan lebih hebat dan yakinkan apakah sapi akan melakukan
tendangan atau tidak. Kata-kata yang tidak kasar atau membentak serta dengan
sentuhan yang halus akan membuat sapi jinak.
D.
Tali-temali
Pada Handling
Pengetahuan tentang
tali temali sangat penting bagi peternak, dengan mengetahui tentang tali temali
peternak dapat memilih dan menentukan jenis tali yang cocok untuk dan berapa
jumlah pilinnya. Karena tali tambang yang digunakan untuk mengikat ternak sapi,
kerbau akan berbeda dengan tali tambang yang digunakan untuk mengikat ternak domba
dan kambing. Perbeda tersebut dapat dilihat dari ukuran talinya. Tali tambang
yang digunakan untuk ternak sapi, kerbau ukuran lebih besar apabila dibanding
dengan tali tambang untuk ternak domba dan kambing.
Berbicara tentang tali
temali dalam bidang peternakan, ada istilah tali halter, tali sambung, tali
patok, tali simpul leher dan lain sebagainya :
·
Simpul Mati (Tali Sambung)
Simpul mati digunakan
untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya.
·
Simpul pangkal (Tali Patok)
Simpul pangkal
digunanya untuk mengikatkan tali pada sebuah tiang atau patok.
·
Simpul leher(Tali Leher)
Simpul leher digunakan
untuk mengikat leher ternak supaya ternak tidak terjerat atau tercekik akibat
tali yang digunakan.
·
Tali Halter (Tali Muka)
Tali halter biasanya
digunakan untuk menuntut atau memindahkan ternak sapi/kerbau agar lebih mudah
dikendalikan atau dijinakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar